Anggun C Sasmi adalah salah satu diva popstar Indonesia yang terdepan
saat ini. Dengan kemampuan suara yang sangat jempolan dan juga prestasi yang
tak sedikit, ia selalu berhasil menjadi tambatan hati publik.
Penyanyi kelahiran Jakarta ini kerap
dikenal sebagai sosok wanita yang seperti namanya, ‘anggun’ dan dewasa di tiap
penampilan. Namun tahukah kalian jika Anggun dulunya adalah
seorang gadis yang sangat lincah dan enerjik?
1. Diajari Nyanyi Jawa
Anggun lahir pada tahun 1974, merupakan buah hati dari
pasangan seorang penulis lagu-lagu jawa, Darto Singo dan Dien Herdina. Memiliki
darah keraton di dalam keluarga,Anggun langsung dididik dengan
ketat sejak kecil.
Tepat di usia 7 tahun, sang ayah
mulai mengarahkan Anggun ke arah dunia tarik suara dengan
sebuah ajaran yang ketat dan disiplin. Hasilnya, karakter vokal Anggun mulai
terbentuk dan terasah.
Di usia sembilan tahun, Anggun cilik
sudah bisa menulis lagunya sendiri dan akhirnya merilis karya lagu anak-anak.
Semakin jadi bahan perbincangan, di tahun 1986 akhirnya Anggun merilis
album debut resminya, DUNIA AKU PUNYA.
Di usia 14 tahun, Anggun masih
terlihat sangat alami dan tampil enerjik. Dengan suara yang lebih memiliki
karakter dibanding anak-anak lain seumurannya, ia dengan mudah merebut sorotan
publik.
2. Ciptakan Label Sendiri
Menginjak usia 22 tahun, Anggun sudah
berhasil menciptakan 3 buah studio album. Setelah album debutnya, ANAK
PUTIH ABU-ABU dan NOCTURNO berhasil dirilis di tahun
1991 dan 1992.
Percaya diri dengan kemampuan bermusiknya yang makin
digilai publik, Anggun mencoba untuk membuat gebrakan baru.
Yup, tepat di tahun 1993 ia menciptakan sebuah label musik sendiri Bali
Cipta Records, yang membuatnya dinobatkan sebagai penyanyi termuda pendiri
recording label sendiri.
Menyusul prestasi tersebut, Anggun langsung
tancap gas dan merilis album Indonesia terakhirnya, ANGGUN C. SASMI
LAH…!!!. Album ini juga menandai perubahan signifikan dalam musik Anggun yang
bisa dibilang berubah jadi makin dewasa.
Dengan peningkatan popularitas yang makin menggila, Anggun seakan
tak puas hanya dengan prestasi lokal. Ia pun akhirnya memutuskan untuk…
3. Gagal di Inggris
Di usia 24 tahun, Anggun melakukan
sebuah perjudian yang cukup berani. Dengan target pasar musik dunia, ia rela
meninggalkan semua prestasi yang telah didapat di Indonesia demi Go
Internasional.
“Saat aku menginjak usia 20an, aku
telah membuat lima album. Aku telah membuat labelku sendiri. Aku juga sudah
memproduseri musisi Indonesia lainnya. Aku bilang ke diriku sendiri, ‘Aku
capek! Aku sudah tak bisa mencapai lebih dari apa yang telah aku raih. Tak ada
tantangannya lagi,” tukas Anggun, seperti yang dilansir situs
Wikipedia.
Dengan pernyataan itu, Anggun memutuskan
tuk menjual recording label yang telah ia buat dengan susah payah demi biaya
untuk Go Internasional. Walhasil, ia terbang ke Inggris bersama suaminya,
Michel Georgea.
Langkah untuk sukses di luar
ternyata tak semudah yang dibayangkan. Di Inggris, Anggun mendapat
sebuah permasalahan keuangan karena biaya hidup yang sangat tinggi. Selain itu,
ia juga harus ‘membuang’ sifat introvert kejawen-nya dan berubah jadi penyanyi
yang berani dan terbuka.
Setelah mengirim banyak demo ke recording
label, Anggun banyak ‘ditolak’. Hingga ia memutuskan untuk
pindah ke negara lain demi meniti karir. Prancis jadi tujuan selanjutnya!
4. Album Debut Internasional
Di Prancis, nasib Anggun terbilang
jauh lebih mulus. Ia bertemu dengan seorang produser musik kondang, Erick
Benzi, yang sebelumnya pernah bekerja dengan musisi papan atas macam Celine
Dion.
Finally! Album debut pertama Anggun berbahasa
Prancis dirilis, judulnyaAU NOM DE LA LUNE. Dari sini, gaya musik Anggun yang
di Indonesia cenderung pop rock, berubah jadi lebih klasik dan makin dewasa,
berkat polesan sang produser Erick.
Bahkan single pertama
dari album itu, La neige au Sahara sukses merajai tangga lagu
Prancis saat kali pertama dirilis ke publik. Mendapati response yang sangat
baik di negeri orang, Anggun membuat versi Bahasa Inggris dari
albumnya, SNOW ON THE SAHARA.
Album versi Inggris tersebut dirilis
di 33 negara berbeda dari semua benua. Tak mau lupa negara sendiri, Anggun menyisipkan
sebuah lagu Bahasa Indonesia bertajuk Kembali yang juga dapat
respons sangat baik di sini.
Setelah
tertatih-tatih di awal langkah Go Internasional, akhirnya Anggun bisa
bernafas lega dengan rilisan albumnya di Prancis yang menuai sukses besar. Tapi
ia tak berhenti di situ saja.
Empat buah album susulan ia rilis
dalam jarak waktu 11 tahun hidup di Prancis. Keempat album itu, CHRYSALIS, LUMINESCENCE,ELEVATION,
dan ECHOES, masing-masing dibuat dalam dua versi, yakni Inggris dan
Prancis.
Hingga saat ini, nama Anggun sudah
sangat akrab di telinga dunia, terutama Prancis. Ia juga dinobatkan menjadi
artis Indonesia pertama yang paling sukses di kancah Internasional.
Di tahun 2013, Anggun akhirnya mendapat
tawaran untuk menjadi juri di salah satu ajang pencarian bakat, X
Factor Indonesia. Ia ditengarai menjadi juri dengan bayaran tertinggi di
antara yang lainnya.
6. Penghargaan World Music Awards
Di tahun 2014, berita bahwa Anggun terpilih
sebagai perwakilan Indonesia untuk tampil di ajang penghargaan dunia, World
Music Awards 2014 ramai jadi perbincangan. Selain tampil di atas
panggung bersama musisi-musisi papan atas dunia lain, ia juga masuk dalam
nominasi.
Istimewanya, Anggun berhasil
mengharumkan nama Indonesia dengan meraih sebuah penghargaan Best
Selling Indonesian Artist. Sebuah penghargaan yang diberikan untuk musisi
Indonesia dengan penjualan Internasional terbanyak.
Kini Anggun memang
sudah tak seaktif dulu dalam bermusik, namun dalam beberapa kesempatan tampil,
suara malaikat Anggun masih sangat terasa hangat di telinga.
Ia kini sudah bukan lagi gadis liar yang dulu lincah dan enerjik, melainkan
wanita dewasa yang penuh pesona.
0 komentar:
Posting Komentar